Minggu, 14 Juni 2015

Alat Dan Bahan Dalam Pembuatan Kerajinan Rotan
Kita siapkan peralatan, antara lain:
1.    Gergaji kayu untuk memotong bambu menjadi potongan-potongan sesuai ukuran yang dikehendaki,
2.    Parang untuk memotong bambu dan membersihkan cabang di setiap ruas bambu,
3.    Palu/pukul besi untuk memasang paku pada saat pengikatan menggunakan rotan tali,
4.    Tang digunakan pada saat pengikatan rangka bambu dengan rotan tali,
5.    Tatah untuk merapikan batang bagian dalam setelah dilakukan pemotongan dan membuat lobang untuk pembuatan engsel dan pasak,
6.    Bor kayu untuk membuat lobang. Penggunaan bor ini (satu-satunya mesin yang ada) agar bambu tidak mudah patah/retak pada saat membuat lobang,
7.    Meteran untuk membuat ukuran-ukuran sebelum batang bambu dipotong,
8.    Tatah ukir untuk membuat ornamen ukiran pada sandaran kursi dengan motif binatang, pemandangan atau bunga,
9.    Pisau raut untuk membersihkan kulit batang bambu yang telah dibuat ornamen ukir sehingga motif ornamen atau ukiran akan terlihat lebih nyata,
10.  Kuas digunakan pada saat finshing mebel bambu untuk memberikan lapisan vernis atau melamin pada setiap permukaan mebel.
Kemudian bahan yang kita butuhkan, antara lain:
a. Bahan Baku
Bahan baku yang banyak digunakan untuk membuat mebel bambu adalah bambu wulung/hitam (Gigantochloa verticillata), yang memiliki rata-rata ketinggian hingga 15 meter dengan panjang ruas 40-50 cm dan diameter +8 cm serta ketebalan batang +8 mm. Dengan penanganan yang baik selama proses pengeringan dan pengawetan maka bambu wulung dapat bertahan lebih dari 10 tahun.
Adapun batang bambu yang tidak terpakai dalam proses produksi mebel bambu adalah:
1.    sepanjang 1 meter dari pangkal bambu karena relatif bengkok dengan ruas pendek. Bagian ini kadang bias digunakan untuk kerajinan asbak dan vas bunga.
2.    batang bambu diatas 7,25 m dari pangkal bambu karena memiliki diameter batang yang kecil dan cenderung melengkung. Batang bambu ini dapat digunakan sebagai bahan baku anyaman besek.
b. Bahan Pembantu
Tali Rotan merupakan bahan pembantu utama dalam pembuatan mebel bambu yang difungsikan sebagai pengikat sendi-sendi maupun pengikat iratan tempat duduk, sandaran kursi dan alas meja. Pemilihan rotan sebagai bahan pengikat dengan pertimbangan bahwa rotan memiliki struktur bahan yang liat dan kuat, memiliki ketahanan yang lama serta memiliki nilai seni tersendiri. Dalam pembuatan mebel bambu, terdapat 3 (tiga) jenis rotan yang digunakan, yaitu :
1.    Rotan Tali, digunakan untuk mengikat setiap sendi/siku dalam mebel bambu;
2.    Rotan Gelondong, digunakan untuk mengikat dan mempercantik pelupuh/papan bambu pada sandaran kursi;
3.    Rotan Antik, digunakan untuk mengikat iratan yang telah disusun menjadi pelupuh pada alas kursi dan alas meja.

Bahan-bahan penolong lain yang banyak digunakan adalah ampelas, paku, kuas, vernis, melamin/impra dan tinner super.

di lakukan beberapa tahapan di antaranya :

a.Pengolahan
Pengolaha rotan adalah tahap yang pertama dlakukan yaitu rotan yang sudah diambil kemudian dipilih dan dibersihkan ini rotan untuk menghilankan duri dan bulu rotan. Agar rotan tersebut bisa digunakan untuk proses selanjutnya.

b.Penggorengan
Tujuan penggorengan adalah untuk menurunkan kadar air agar cepat kering dan juga untuk mencegah terjadinya serangan jamur. Selain itu, untuk mengawetkan rotan tersebut agar bisa bertahan lama. Cara penggorengannya adalah potongan-potongan rotan tersebut diikat menjadi suatu bundelan, kemudian dimasukkan ke dalam wadah yang sudah disiapkan dengan campuran minyak tanah  dengan air agar bisa kuat.

c.Pengeringan

Setelah rotan digoreng  lalu dikeringkan dengan cara dijemur pada panas matahari sampai kering. Dalam proses pengeringan membutuhkan waktu sekitar 2-3 minggu. Proses ini untuk mengrangi kadar air yang terdapat dala rotan tersebut


Cara Membuat Wadah Pensil Dari Rotan
Langkah-langkah pembuatan karya
1. Rendam rotan petrik/pitrit ke dalam baskom berisi air, sebentar saja hanya ingin memudahkan membentuk petrik agar tidak mudah patah. Dapat pula direndam pada air sepuhan warna/ wantex agar rotan berwarna.
2. Ambil bilahan rotan sebanyak 3 lembar ukuran panjang 40 cm. Susun menyilang. Pada bagian 2 lembar tambahkan 1 lembar yang panjang untuk dijadikan pakan (rotan yang berjalan).

3. Buatlah sumbu yang dimulai pada bagian tengah, melilit seperti obat nyamuk. Jika sudah 3 putaran, bukalah jaring-jaring untuk memulai anyaman.

4. Ketika sudah mencapai lingkaran yang dikehendaki, mulailah dengan menegakkan jari-jari (lungsin), agar terbentuk anyaman 3 dimensi. Jika habis, rotan dapat ditambah dengan cara menyelipkan saja.
5. Jika sudah berdiri, mulailah melilitkan kembali pakan hingga mencapai tinggi dan bentuk yang dikehendaki. Lalu, selipkan cetakan agar bentuk dapat terlihat rapi.

6. Lanjutkan anyaman hingga ketinggian tertentu yang dikehendaki, lalu buatlah bentuk sesuai sketsa yang telah kamu tentukan.

7. Gunting sisa jaring-jaring dengan ukuran tertentu. Bagian atas perlu dikunci dengan cara sisa jaring-jaring ditekuk ke dalam atau diselipkan pada anyaman bagian atas hingga ke dalam.

8. Berilah warna yang sesuai selera.


9. Wadah pensil telah selesai. kita dapat mengunakannya untuk menempatkan alat tulis agar lebih rapi.


Cara Membuat Kursi Dan Meja Dari Tanaman Rotan

Membuat mebeler dari tanaman bambu. Kerajinan membuat produk dari tanaman bambu merupakan keterampilan yang bias dipelajari dan mudah dalam mengolah bahan baku dalam hal ini tanaman bambu menjadi sebuah produk yang eksklusif dan bermutu.
Dibutuhkan proses yang baik untuk menghasilkan sebuah produk dari tanaman bambu. Proses produksi dalam hal ini akan tergantung pada produk yang akan dihasilkan baik dari segi bentuk, ukuran serta motif yang harus dipenuhi ketika konsumen meminta yang yang tidak biasa diproduksi.
Dalam memproduksi kerajinan bambu alat yang digunakan sangat sederhana, sebab dalam pembuatan produk kerajinan ini yang sangat dibutuhkan adalah keterampilan si pembuat.
Persiapan Bahan Baku. Untuk bahan baku sebenarnya semua jenis tanaman bambu bisa untuk membuat sebuah produk kerajinan, tetapi dalam gambar produksi menggunakan tanaman bambu wulung hitam (Gigantochloa verticillata).
Usia bambu diusahakan berumur 13 bulan, pertimbangannya bahwa tanaman bambu memiliki umur produksi serta mempunyai ketebalan batang yang cukup untuk diolah menjadi produk kerajinan.
Kemudian setelah hal diatas terpenuhi pengrajin juga harus menjaga kadar air yang masih terkandung dari tanaman bambu tersebut. Untuk mengurangi kadar air perlu dikeringkan terlebih dahulu bias menggunakan oven atau cara manual yaitu dikeringkan menggunakan sinar matahari agar kualitas produk tersebut menjadi lebih keras dan mampu bertahan lebih dari 10 tahun.
Cara pengawetan ini masih alami, dan untuk menghasilkan kualitas yang sangat bagus khususnya produk kerajinan bambu diperlukan waktu yang cukup lama kurang lebih 3 – 6 bulan yaitu dengan direndam di air dengan membuat kolam sendiri.
Setelah mengalami proses perendaman tadi kemudian bambu diangkat dan diletakkan agar sisa-sisa air rendaman tadi tuntas, dan yang pasti tempatnya harus terlindung dari terik matahari dan hujan dan ruangan tidak terlalu rapat agar sirkulasi udara bisa masuk.
Untuk produksi satu set kursi diperlukan kurang lebih 6 batang bambu model Sudut dan 12 batang untuk model Sofa. Proses produksi kerajinan bambu yang pertama membuat rangka (kursi/meja), proses ini proses yang paling awal dalam menentukan perhitungan yang tepat dalam ukuran maupun membuat lubang yang pas dan tidaknya untuk menyatukan rangka tersebut.
Batang bambu diukur untuk masing-masing bagian dan dipotong dengan menggunakan gergaji kayu. Batang bambu dengan mempunyai diameter terbesar (dalam hal ini bagian bawah bambu) dipergunakan untuk kaki-kaki kursi karena bagian ini. Sementara untuk batang bambu yang lebih kecil akan digunakan untuk rangka atas, bawah, depan dan belakang selain kaki kursi atau meja.
Merakit bambu dimulai dengan memasukkan bambu ke dalam bagian kaki kursi yang telah dilubangi. Ukuran lobang harus disesuaikan dengan ukuran batang bambu yang akan dimasukkan agar rangka kursi tidak bergoyang dalam memasukkan bambu pada lubang yang telah dibuat harus hati-hati agar bambu tidak pecah dan rangka mebel dapat berdiri dengan kokoh. Periksa sudut-sudut rangka apakah sudah simetris atau belum.
Setelah rangka jadi kemudian diikat dengan rotan. Kemudian belah bambu ukuran kurang lebih 2 cm yang dipergunakan untuk alas kursi dan meja serta sandaran. Biasanya untuk sandaran ada bambu khusus yang sudah bergambar untuk menambah aksesoris yang hiasan agar tidak monoton. Untuk proses finishing dilakukan dengan cara mengampelas bambu dalam pengamplasan usahakan jangan terlalu ditekan, setelah selesai kemudian dipernis atau menggunakan melamin proses pengeringan pernis atau melamin jangan langsung terkena sinar matahari cukup diangin-anginkan saja sampai kering.

Senin, 01 Juni 2015


Cara Membuat Tudung Saji dari Rotan

Kerajinan

             Melimpahnya persediaan pohon rotan di Indonesia kurang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat.Selama ini kebanyakan masyarakat memanfaatkan batang rotan sebagai bahanbangunan rumah.Seiring berkembangnya jaman Permintaan pasar yang mulai meningkat, sebagian masyarakat sudah mulai bisamemanfaatkan rotan sebagai peluang usaha yang baru, merekamenyulapnya menjadi aneka kerajinan cantik dengan nilai ekonomi yang cukuptinggi. Misalnya saja aneka peralatan rumah tangga dari mulai alatmakan, tambir, tempat tisu, tempat buah, lampu hias, pigura,Meja,Kursi,Tempat tidur serta beberapa hiasan ruangan lainnya.Meskipun awalnya kerajinan rotan hanya diminati masyarakat di daerah pelosok, kini permintaan pasarkerajinan bambu sudah semakin meluas tidak hanya menjangkau kota-kota besarsaja, tetapi juga sampai tembus pasar manca negara.

Berikut Cara salah satu cara pengolahan anyaman rotan untuk tudung saji

1.      Sediakan rotan yang masih muda, berdiameterbesar dan beruas panjang
2.      Potong – potong rotan sesuai ruasnya.
3.      Bagian luar dari daging rotan dibuang sehinggatinggal dibagian dalam yang tipis .
4.      Bagian yang tipis dipanaskan diperapian sehinggadalam rotan yang lain licin menjadi paring dan terkelupas dengansendirinya.
5.      Rotan di belah agar menjadi lembaran yang tipis
6.      Lembaran yang tipis atau paring dicuci dandijemur dengan panas matahari sampai kering agar menghasilkan bentuk melengkung
7.      Setelah kering, paring dipotong – potong sesuaidengan ukuran tudung saji yang diinginkan.
8.      Paring disusun bertinding atau berlapis dandijahit satu sama lainnya dengan menggunakan kolindang benang hingga terbentukbulatan cekung
9.      Pada bagian dalam dilapisi dengan daun sangaimengikuti bentuk dari susunan paring yang sudah diikat dan dijahit.
10.  Pada ujung sekeliling lingkaran diberi bingkaidari rotan yang sudah dikupas kulitnya.
11.  Agar tudung saji yang anda buat lebih menariklagi anda bisa memberikan hiasan, lukisan atau mewarnainnya sesuai selera.